Penyakit-penyakit yang Sering Menyerang Kelinci

Apakah penyakit-penyakit yang sering menyerang kelinci? Kelinci dikenal sebagai binatang peliharaan yang paling lucu di dunia. Bagaimana tidak? Mimik muka kelinci yang tampak begitu menggemaskan, ditambah dengan perilakunya yang suka berkeliaran mampu menghibur siapa saja yang melihatnya. Tak ayal, setiap orang pun ingin memelihara hewan yang satu ini. Termasuk Anda juga kan?

Tetapi merawat kelinci bisa dikatakan cukup sulit. Kelinci mempunyai daya tahan tubuh yang lemah. Ia juga gampang sekali terserang penyakit apabila diletakkan di dalam kandang yang kotor. Anda harus menyediakan kandang yang ideal untuknya. Begitu pula dengan jenis pakan yang diberikan, pakailah pakan yang bervariasi sehingga kelinci tidak merasa bosan dan kebutuhan gizinya tercukupi.

penyakit-yang-menyerang-kelinci.jpg

Berbicara tentang penyakit kelinci, paling tidak ada lima macam penyakit yang kerap menyerang kelinci. Di antaranya yaitu :

  1. Sore Hocks

Sore hocks atau pododermatitis mengakibatkan terkelupasnya bulu kelinci terutama di bagian telapak kakinya. Sedangkan akibat yang paling buruk ialah kulit di sekujur tubuh kelinci bisa terluka. Selain karena overweight, penyakit ini juga dapat disebabkan oleh alas kandang yang terlalu kasar dan keras. Gejala awal dari penyakit ini yaitu bulu di telapak kaki kelinci menipis sampai akhirnya terkelupas disertai perlukaan.

  1. Scabiosis

Scabiosis atau scabies adalah penyakit yang menimbulkan radang atau burik di area kepala, telinga, dan kaki. Parasit yang menyebabkan penyakit ini ialah Sarcoptes scabiei dan Notoedres cati. Parasit ini mudah sekali menyebar ke kelinci lain melalui kontak langsung, wadah pakan, atau benda yang sudah terkontaminasi oleh kelinci yang berpenyakit. Serangan dari parasit tersebut membuat kelinci merasa gatal sehingga menggaruknya memakai cakar atau benda yang tajam.

  1. Impaction

Impaction merupakan penyakit yang dikarenakan tersumbatnya lambung atau caecum kelinci. Penyakit ini paling sering menimpa kelinci muda yang kekurangan nutrisi akibat penyapihan yang terlalu dini. Sedangkan pada kelinci dewasa, faktor-faktor penyebabnya yaitu stres, kekurangan air, konsumsi pakan yang terlalu berserat, dan pakan yang sulit dicerna. Gejalanya ditandai dengan membesarnya perut kelinci, kelinci mengeluarkan lendir, kelinci tidak BAB dalam waktu cukup lama, serta berat badan menurun secara drastis.

  1. Enteritis

Enteritis disebabkan oleh bakteri pathogen yang menyerang sistem pencernaan kelinci sehingga menimbulkan infeksi. Penyebab dari penyakit ini biasanya makanan yang kotor serta pemberian obat yang berlebihan. Kelinci yang tengah mengidap penyakit enteritis akan tampak lemas dan kurus. Ia pun terlihat seperti kehausan sehingga minumnya banyak. Jika diperhatikan, kotoran yang dikeluarkan oleh kelinci yang sedang sakit akan bertekstur lunak.

  1. Pasteurellosis

Pasteurellosis merupakan penyakit yang dipicu oleh bakteri Pasteurella multocida. Bakteri tersebut mengakibatkan terjadinya infeksi saluran pernapasan yang sangat parah hingga terjadinya radang paru-paru, infeksi pada telinga, penyakit sinusitis, dan lain-lain. Penyakit pasteurellosis bisa menular ke kelinci lain baik melalui kontak langsung maupun udara.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Mengawinkan Burung Puyuh yang Tepat

Teknik Perkawinan Pada Ayam Kate agar Berhasil

Cara Mengatasi Bulu Burung Puyuh yang Rontok