Cara Membuat Bungkil Kedelai untuk Pakan Ternak
Bagaimana cara membuat bungkil kedelai untuk pakan ternak? Bungkil kedelai bisa disebut sebagai limbah dari pembuatan minyak kedelai. Bungkil ini mempunyai kandungan gizi seperti protein sekitar 42,7 persen, energi 2240 kkal/kg, dan serat kasar sekitar 6 persen. Di dalamnya juga terdapat vitamin dan mineral yang bagus antara lain vitamin A, vitamin B1, kalsium, dan zat besi. Keistimewaan lainnya yaitu bungkil kedelai memiliki kadar lemak jenuh yang rendah, rendah nilai kalori, dan bebas kolesterol.
Oleh karena itu, bungkil kedelai bisa dijadikan sebagai pakan alternatif untuk binatang ternak. Namun sumber protein kasar yang ada di dalam bungkil kedelai cukup tinggi. Akibatnya pemberian bungkil kedelai yang terlalu banyak kurang baik bagi kesehatan binatang ternak. Pada kesempatan kali ini, kita hanya akan belajar tentang proses pembuatan bungkil kedelai yang benar. Sedangkan untuk penjelasan mengenai dosis dan tata cara pemberiannya kepada hewan ternak akan kami sampaikan pada artikel yang akan datang.
Berikut merupakan langkah-langkah dalam membuat bungkil kedelai untuk pakan ternak!
- Pemilihan Kedelai
Tahukah Anda, biji kedelai terdiri dari lapisan kulit 7,3 persen, kotiledon 90,3 persen, dan hipokotil 2,4 persen. Tidak semua dari biji-biji kedelai tersebut bagus untuk dijadikan pakan ternak. Sebisa mungkin pilihlah bahan dasar berupa biji kedelai yang berkualitas tinggi. Ciri-cirinya antara lain berukuran besar, tidak cacat, dan warnanya seragam. Lakukan pemilihan biji kedelai ini dengan sebaik-baiknya. Kalau ada biji kedelai yang rusak/pecah, sampah, atau benda asing sebaiknya dibuang. Semua biji kedelai terpilih lantas direndam di air bersih selama 8-16 jam.
- Perebusan Kedelai
Tujuan dari perebusan ini supaya membuat tekstur biji kedelai yang semula sangat keras menjadi lunak. Sehingga kulit ari yang membungkus lapisan dagingnya pun dapat dikupas dengan mudah. Biji kedelai direbus dengan suhu yang terus dijaga supaya tetap konstan. Lama waktu perebusan yang paling baik adalah 5 jam dengan suhu air rebusan mencapai 600 derajat celsius.
- Pengupasan Kulit
Pengupasan kulit ari biji kedelai yang telah direbus bisa dilakukan secara manual atau menggunakan mesin pengupas khusus. Kerugian dari pengupasan secara tradisional yaitu waktu dan tenaga yang dibutuhkan sangat banyak serta kualitas hasil kupasan pun tidak maksimal. Untuk itu sangat disarankan memakai mesin pengupas kulit kedelai untuk meningkat kualitas dan kuantitas pengupasannya. Mesin ini bekerja dengan sistem gesek. Kulit yang sudah terlepas lantas dipisahkan dari daging menggunakan air yang mengalir.
- Proses Pengeringan
Kebanyakan orang Indonesia masih sangat bergantung pada sinar matahari untuk mengeringkan bungkil kedelai. Meskipun praktis dan gampang dikerjakan, tetapi prosesnya sangat bergantung terhadap kondisi cuaca. Begitu pula saat musim penghujan datang, aktivitas penjemuran ini menjadi sangat terganggu. Solusinya ialah mesin pengering (oven) yang memungkinkan Anda dapat mengeringkan kedelai setiap waktu dengan suhu yang bisa diatur sesuka hati.
- Penggilingan
Proses penggilingan ini akan menghasilkan sari pati berupa minyak kedelai mentah yang perlu diolah lebih lanjut. Sedangkan sisanya berupa bungkil kedelai yang dapat kita manfaatkan sebagai pakan untuk binatang ternak. Biasanya bungkil kedelai yang dihasilkan dari proses tersebut mengandung kadar protein sekitar 40-50 persen.
Komentar
Posting Komentar